Kamis, 28 November 2013

MODEL PROSES INOVASI


Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individual atau organisasi, mulai sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi) inovasi. Berapa lama waktu yang dipergunakan selama proses itu berlangsung akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain, tergantung pada kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan berakhir.

Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli mencoba mengidentifikasi kegiatan apa saja yang dilakukan individu selama proses itu berlangsung serta perubahan apa saja yang terjadi dalam proses inovasi, maka hasilnya dikemukakan pentahapan proses inovasi.

Di bawah ini akan diuraikan berbagai macam model pentahapan dalam proses inovasi yang berorientasi pada individu maupun yang berorientasi pada organisasi.

Beberapa Model Proses Inovasi yang berorientasi pada individual:




Lavidge & Steiner (1961)

Colley (1961)

Rogers (1962)

Robertson (1971)

Menyadari

Belum menyadari

Menyadari

Persepsi tentang masalah


Mengetahui

Menyadari

Menaruh perhatian

Menyadari

Menyukai
Memahami

Menilai

Memahami

Memilih

Mempercayai

Mencoba

Menyikapi

Mempercayai

Mengambil tindakan

Menerima (adopsi)

Mengesahkan

Membeli

 
 
Mencoba



Menerima (adaption)
 
 
 

Disonasi

                                   


Beberapa Model Proses Inovasi yang berorientasi pada organisasi:




Milo (1971)

Shepard (1967)

Hage & Arken (1970)

1.      Konseptualisasi

1.    Penemuan ide

1.  Evaluasi

2.      Tentatif adopsi

2.    Adopsi

2.  Inisiasi

3.      Penerima sumber

3.    Implementasi

3.  Implementasi

4.      Implementasi

4.  Rutinisasi

5.      Institusionalisasi

 



Wilson (1966)

Zatlman Duncan & Holbek

1. Konsepsi perubahan

I. Tahap permulaan (inisiasi)

2. Pengusaha perubahan
      a. Langkah pengetahuan dan kesadaran
3. Adopsi dan implementasi
      b. Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi

 
      c. Langkah keputusan
II.Tahap implementasi
 
      a. Langkah awal implementasi

      b. Langkah kelanjutan pembinaan

      Pada model proses inovasi dalam organisasi menurut Zaltman, Duncan, dan Holbek disebutkan bahwa proses inovasi terdiri dari dua tahap yaitu, tahap permulaan dan tahap implementasi. Berikut ini akan dijelaskan tahap inovasi tersebut.
I.    Tahap Permulaan

a)   Langkah pengetahuan dan kesadaran

Proses inovasi diawali dengan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh si penerima inovasi. Dari pengetahuan yang diperolehnya timbul kesadaran akan adanya inovasi. Jika dikaitkan dengan organisasi bahwa dengan adanya pengetahuan yang dimiliki orang-orang yang ada dalam organisasi, dimana mereka melihat adanya kesenjangan dalam organisasinya.

b)   Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi

Dalam tahap ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovasi. Ada dua hal dan dimensi sikap yang ditunjukkan terhadap adanya inovasi yaitu, sikap terbuka terhadap inovasi dan memiliki persepsi tentang potensi inovasi yang ditandai dengan adanya pengamatan yang menunjukkan potensi inovasi. Ini ditandai dengan adanya kemampuan untuk menggunakan inovasi yang telah mengarah pada keberhasilan menggunakan inovasi di masa lalu. Adanya komitmen/ kemauan untuk bekerja dan menggunakan inovasi dan sikap untuk menghadapi masalah yang timbul dalam menerapkan inovasi.

c)   Langkah pengambilan kesimpulan

Pada langkah ini si penerima inovasi mengambil keputusan untuk menerima atau menolak inovasi yang diterapkan. Sehingga tidak mengakibatkan kerugian.

II.  Tahap Penerapan (Implementasi)

      Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan dalam menggunakan atau menerapkan inovasi. Dalam penerapan inovasi ada dua langkah yang dilakukan yaitu langkah awal penerapan dan langkah lanjutan pembinaan penerapan inovasi.

a.   Langkah awal mencoba menerapkan sebagian inovasi

Contoh: Dosen diminta untuk menggunakan transparansi dalam setiap kuliah yang diberikannya. Namun pada awal pelaksanaannya dosen tersebut baru menerapkan pada satu mata kuliah saja, yang selanjutnya akan diterapkan untuk setiap mata kuliah yang diberikan.

b.   Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi

Jika pada penerapan awal telah berhasil, para anggota telah mengetahui dan memahami inovasi, serta memperoleh pengalaman dalam penerapannya maka tinggal melanjutkan dan menjaga kelangsungannya.

Tahap-tahap inovasi ini dapat diterapkan di Sekolah Dasar (SD), misalnya pada kurikulum SD. Saat ini beberapa sekolah telah menerapkan kurikulum terpadu (integrated curicculum). Kurikulum ini pada setiap kegiatan belajar dapat mencakup beberapa mata pelajaran yang dipadukan.

Pada awalnya inovasi ini dari seseorang dalam organisasi pada Sekolah Dasar, dimana ia telah memiliki pengetahuan tentang adanya kurikulum terpadu yang merupakan suatu inovasi. Dengan menyadari bahwa ada inovasi maka akan ada kesempatan untuk menggunakan inovasi dalam sekolahnya. Dalam hal ini pengguna melihat kondisi sekolah yang ternyata adanya kurikulum yang padat dan waktu yang tersedia relatif singkat untuk dapat menyelesaikan keseluruhan materi pelajaran, dibandingkan dengan kurikulum terpadu. Adanya kesenjangan tersebut membentuk sikap ingin berubah dan menerima inovasi. Kemudian mereka melakukan evaluasi sebelum mengambil keputusan, lalu mencoba menerapkan pada beberapa mata pelajaran di beberapa kelas yang selanjutnya akan diterapkan di seluruh kelas.

      Perkembangan suatu inovasi didorong oleh motivasi untuk melakukan inovasi pendidikan itu sendiri. Motivasi itu bersumber pada dua hal yaitu, kemauan sekolah atau lembaga untuk mengadakan respon terhadap tantangan perubahan masyarakat dan adanya usaha untuk menggunakan sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

      Perkembangan inovasi dalam pendidikan di Indonesia di antaranya adalah:

  1. Pemerataan kesempatan belajar, untuk menanggulangi jumlah usia sekolah yang cukup banyak di Indonesia. Pemerintah menciptakan sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak usia sekolah, salah satunya adalah didirikannya SD Pamong, SMP Terbuka, Universitas Terbuka.
  2. Kualitas pendidikan untuk menanggulangi kurangnya jumlah guru, dengan diiringi merosotnya mutu pendidikan pemerintah dalam hal ini meningkatkan mutu pendidikan misalnya penataran guru melalui radio, modul.
  3. Penggunaan multi media dalam pembelajaran. Pendidikan harus diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan dana dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem pendidikan dan pengajaran yang efektif dan efisien. Di antaranya dengan memanfaatkan lembar kerja siswa dan media KIT IPA. 

    sumber : Model Proses Inovasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar